Rabu, 30 April 2014

Translate untuk シド

Aku belajar bahasa Jepang dalam kuliahku. Namun, sekarang ini... Aku sudah tidak lagi aktif dalam kegiatan kuliah. Karena itulah, akhir-akhir ini aku semakin frustasi memikirkan cara untuk menjaga bahasa Jepangku. Dari segala aspek, baik tata bahasa, kosakata, kanji, mengarang, mendengar, membaca.

Setelah kenal dengan dunia sub-ing, kemudian aku berfikir, bagaimana caranya agar hal ini bisa menjaga kemampuan bahasa Jepangku secara sepenuhnya. Menjadi translator anime rasanya ada sesuatu yang kurang. Bahasa anime, bukan bahasa sehari-hari. Dalam artian, bahasa anime adalah bahasa yang telah di buat skripnya. Pembuatan skrip tentunya diatur sedemikian rupa agar enak didengar, dan mudah dipahami. Sedangkan, bahasa Jepang yang ingin kujaga bersifat keseluruhan. Oleh karena itulah aku berfikir untuk mulai menjadi translator dorama. Awalnya, aku mencari di internet komunitas J-drama yang membutuhkan translator. Namun, tak kunjung menemukan. Adapun, sudah tidak aktif.

Akhirnya, aku menemukan ide, kenapa aku tidak mentranslate acara-acara シド  (SID/Shido). Aku memang menyukai band ini (lebih tepatnya menyukai vocalisnya). Tapi, selama ini aku kurang tertarik untuk melihat acara mereka. Bagiku cukup hanya dengan mendengar lagunya. Selama ini aku amatipun, jarang sekali acara mereka ada yang mentranslate. (Ah, kalau lirik sih... memang vocalisnya yg membuat lirik itu terlalu unik membuatnya, sehingga susah di artikan)

Akupun mulai memberanikan diri mengsub-ing acara mereka. Tanggal 26 kemarin, aku memberi pengumuman bahwa aku sedang dalam proses mentranslate acara " ニコ生 『シドのお家にようこそ!』" (Nikosei [SID no otaku ni youkoso]" part 1 (bagian Mao)

(proses mentranslate)

Seperti yang aku duga. Bahasa reality show, dengan anime beda. Sangat beda. Jauh lebih susah nge-sub acara reality show dibanding Anime. Alasan pertama ya itu. Bahasa Reality show adalah bahasa percakapan sehari-hari yang lancung dilontarkan oleh orang tersebut, tanpa adanya suatu skrip. Sedangkan anime, ada skripnya. Intonasi ngomongnya pun beda. Para seiyuu punya cara tersendiri dalam pengucapan skrip dialog anime. Reality show, mereka akan bicara dengan intonasi sehari-hari dengan bebasnya. Bisa tertawa atau ngomong dengan super cepat dan terkadang dengan bahasa gaul ala mereka. Setidaknya jika aku berhasil nge-sub acara diatas (sampai selesai, 7 part) maka bahasa Jepangku akan samakin bertambah. Khusunya di bidang mendengarkan, dan kosakata.

Yah, semoga ini bisa menjadi salah satu sarana menjaga bahasa Jepangku. Semoga saja. Karena, pekerjaanku kedepan, akan masih sangat amat membutuhkan hal ini. Ah, hasil akhir dari timming acara diatas adalah sebanyak 1150 line. Selama ini aku menjadi translator anime, paling hanya 300-500 line. Dan itu memakan waktu 2-4 jam. Kalau ini, mungkin seminggu ya...


Setelah ini selese, aku akan membagikan ke komunitas pecinta シド (SID/Shido). Mungkin akan banyak koreksian dari mereka. Tapi, namanya juga baru mulai. Banyak kesalahan itu wajar. Hahaha, sesuatu yang dilakukan secara rutin dan sabar, lama-lama pasti akan bagus sedikit demi sedikit.

Qwerentz da yo~ | Ganbaru yo...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar